TANGSEL-Training of Trainers (ToT) Pendidikan Sosial, Keuangan dan Manajemen berlangsung di lima daerah, Selasa-Kamis, (11-13/10) dihelat Yayasan Amal Khair Yasmin bersama Aflatoun International dan Project Management Institute Educational Foundation (PMIEF). Mencakup Tangsel, Depok dan Jakarta.
Sedikitnya ada 19 peserta terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru dari wilayah Tangerang Selatan, Depok dan Jakarta. Sebelum di Tangerang Selatan, ToT dilaksanakan di Kuta, Bali diikuti 22 peserta dari 8 lembaga. Sementara TOT kedua dilangsungkan di Kota Depok dihadiri 23 peserta.
Projek Officer ToT Aflateen+, Deni Ramdani menjelaskan training masih berlanjut untuk guru-guru di Kabupaten Bogor pada 18-20 Oktober dan Kabupaten Pandeglang pada 1-3 Nopember yang akan diikuti masing-masing oleh 25 peserta dari 25 sekolah.gu
“Target training ini adalah memberikan training kepada 100 calon fasilitator model pembelajaran Aflateen+ di 5 kota,” ungkap Deni Ramdani.
Para fasilitator akan menjadi trainer bagi guru di sekolah masing-masing yang mana pendidikan sosial, keuangan, dan manajemen dapat menjangkau lebih dari 5.000 siswa.
“ToT membahas enam bab utama modul Aflateen+ tentang pendidikan sosial, keuangan dan manajemen. Keenam bab yang dibahas mencakup penggalian personal, hak dan tanggung jawab, tubuhku dan duniaku. Menabung dan membelanjakan, merencanakan dan anggaran. Terakhir wirausaha sosial dan keuangan,” sambung Deni.
Pada hari akhir ToT di Tangerang Selatan, para peserta menyusun rencana wirausaha sosial dan finansial dalam kelompok kerja yang sudah dibentuk. Sesi wirausaha finacial dan sosial ini adalah sesi terakhir. Dimana semua peserta memaparkan ide-ide bisnis, target dan survei pasar. Serta strategi perencanaan penjualan, budgeting hingga pembahasan penggunaan hasil kegiatan.
“Begitu hebat ide-ide bisnis peserta ini dan begitu realistis. Setiap kelompok peserta berdiskusi, berdebat menyusun rencana rencana bisnis di sekolah dan mempresentasikan kepada fasilitator dan juri yang ditunjuk oleh panitia. Pemenang dari projek wirausaha tersebut mendapatkan hadiah yang menarik dari panitia,” pungkas dia.
Salah satu peserta ToT di Tangerang Selatan, Maesaroh menuturkan training dikemas dengan metode pembelajaran menyenangkan. Misalnya dengan dilengkapi ice breaking untuk mencairkan suasana. Dalam pelatihan ini, para peserta begitu antusias dan ceria.
“Pengalaman saya mengikuti training sering membosankan, mengantuk dan tidak menarik. Tetapi training pendidikan sosial, finansial dan manajemen ini sangat menyenangkan,” ungkap, Maesaroh. (red).
BalasTeruskan |