TANGSEL-Bimbingan teknis pemulasaran jenazah yang digagas Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Tangsel serta Dewan Masjid Indonesia (DMI), berlangsung di Masjid Al Ikhlas Pondok Jaya Pondok Aren, Rabu 28 September 2022.
Kepala Bidang Disperkimta Kota Tangsel Nazmudin menyampaikan, bahwa pihak pemerintah menyiapkan fasilitas berupa tanah makam serta peralatan seperti ambulance saat ada yang meninggal. Tentu pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kota Tangsel.
Ketua Ikatan Persaudaraan Pemulia Jenazah Tangsel (IPPJ) Kota Tangsel, Ustad Muhammad Sartono sebagai narasumber memaparkan dalam melaksanakan fardhu kifayah jenazah yaitu memandikan, mengkafani dan menyolatkan serta menguburkan. Ia mengurai bahwa yang memandikan mayit hendaknya orang yang paham fiqih memandikan mayit.
“Lebih diutamakan keluarga dan kerabat mayit. Sebagaimana yang memandikan jenazah Nabi Muhammad SAW adalah Ali dan kerabat Nabi Ali bin Abi Thalib, Al Abbas, Al Fadhl bin Al Abbas, Shalih pembantu Nabi. Hadis Riwayat Ibnu Majah nomor 1467,” teranya.
Pemulasaran ini juga didukung oleh Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Masjid (BKMM DMI) Kota Tangsel. Lanjut Sartono untuk peralatan mengkafani, kain kafan 10 meter untuk lagi-laki dan 12 meter untuk perempuan. Disipakan gunting , tali pengikat 5 lembar, kapas secukupnya atau dua gulung, bubuk cendana dan bubuk kapur barus secukupnya. Sediakan sisir, minyak wangi dan bedak untuk wanita serta tikar atau kain batik untuk alas.
“Untuk salat jenazah posisi imam atau sendirian kepala jenazah ada di sebelah kanan atau utara. Imam berdiri searah kepala bila jenazah laki-laki dan searah perut bila jenazah wanita. Sedangkan makmum usahakan paling sedikit tiga shaf dan makmum wanita di belakang shaf laki-laki,” terangnya.
Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Masjid (BKMM DMI) Kota Tangsel Diana Mutia menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegitan ini. Tentu sangat penting mengingat manfaatnya untuk umat. Semakin banyak peserta yang mengikuti semakin baik. Sehingga ketika ada yang wafat disegerakan ada yang menangani. “Kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan pemulasaran jenazah. Dan pesertanya cukup banyak,” pesannya.
Sedikitnya peserta yang ikut mencapai 100 orang. Kegiatan ini sudah keenam kalinya keliling di tujuh kecamatan. diharapkan akan semakin banyak kesadaran masyarakat memahami tata cara pemulasaran jenazah. Berkaca dari pengalaman saat Covid-19 kekurangan tenaga amil yang mengurus jenazah. (red).