Hal : Warung Madura Warung Rakyat Harus Dilindungi
By : Muchlisin
Sekjen PWMI (Persatuan Wirausaha Muda Indonesia
Kepada Yth.
Menteri UKM dan Koperasi Republik Indonesia
di Tempat
Assalamualaikum wr.wb
Beberapa hari belakangan ini masyarakat Indonesia Khususnya Pedagang kecil atau toko kelontong dan lebih khusus para pedagang warung kelontong Madura diresahkan dengan kebijakan salah seorang dari Kementerian UKM dan Koperasi yang akan mengevaluasi terkait jam operasional warung kelontong Madura yang beroperasi selama 24 Jam.
Diambil dari informasi pemberitaan yang beredar, situasi ini dipicu oleh keluhan para pengusaha ritel Alfamart dan Indomaret di daerah Kelungkung Bali yang merasa dirugikan akibat dari beroperasinya warung kelontong Madura buka selama 24 jam, sehingga terjadi penurunan pendapatan yang signifikan pada warung ritel baik Indomaret maupun Alfamart. Keluhan ini direspon oleh salah seorang pejabat Kementerian UKM dan Koperasi yang meminta warung Madura agar mengikuti Perda yang berlaku.
Bersyukur akhirnya pernyataan itu dievaluasi dengan cepat oleh Kementerian UKM dan Koperasi dan diklarifikasi bahwa justru Kementrian UKM dan Koperasi RI akan melindungi UKM dan kepentingan warung Madura sebagai bagian dari produk UKM.
Bpk Menteri UKM dan Koperasi RI yang saya hormati,
Saya sebagai Sekjen PWMI dan mewakili organisasi menyatakan protes atas kebijakan yang tidak populis itu. Akibat dari pernyataan tersebut sangat menyakiti pedagang kecil dan masyarakat Indonesia dan mencoreng citra Pemerintah Republik Indonesia. Masyarakat merasa pemerintah tidak adil bahkan hanya berpihak kepada para pengusaha. Beruntung pernyataan sudah diklarifikasi.
Jika kita ingat di tahun-tahun 2013-an, bagaimana toko ritel Indomaret dan Alfamart menjamur di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di pinggir jalan-jalan utama, bahkan masuk ke jalan menuju perkampungan, bukan hanya diperkotaan, bahkan sampai di daerah terpencil masuk toko ritel tersebut. Warung-warung penduduk mulai menurun bahkan tidak sedikit yang tersingkir bahkan akhirnya tutup. Mereka menjerit, tapi tidak kuasa untuk mengadu ke siapa, toko ritel terus berkembang pesat sehingga masyarakat pedagang toko kelontong pasrah menanggung nasib tanpa ada solusi.
Waktu itu pemerintah dianggap tidak responsif bahkan tidak ada keberpihakannya kepada para pelaku pedagang kelontong. Izin untuk pedagang ritel terus terbit dan Alfamart dan Indomaret berkembang tidak mampu dibendung dan suara pedagang kecil seperti dianggap angin lalu.
BPK. Menteri UKM dan Koperasi RI yang terhormat,
Ini perlawanan pedagang kecil, ini perlawanan UKM, bukan untuk melawan siapa-siapa, tapi mereka harus kuat bertahan hidup dalam kondisi yang termarjinalkan.
Para pedagang kelontong berpikir keras di tengah ambruknya warung-warung kelontong yang lain. Entah siapa yang menginisiasi muncul warung kelontong Madura yang unik dan sangat berkarakter. Masyarakat sangat mudah mengenali warung Madura tersebut, isinya komplit, di depan ada lemari kaca untuk menjual beras dan ada pom mini. Tentu untuk mendapatkan ide tersebut bukan hal yang mudah, apalagi sampai tahap merealisasikan. Kini kerja keras dari para perintisnya membuahkan hasil, warung Madura bahkan disambut bukan hanya oleh masyarakat, tapi pedagang kecil yang lain juga menyambut dengan baik.
Apa Keunggulan Warung Kelontong Madura dari toko ritel?
Memang di toko ritel apa saja ada, tapi harga dan pelayanan belum cukup memadai untuk sampai akar rumput. Harga mahal, tidak bisa anter dan terpenting adalah tidak bisa dihutangi. Sementara beberapa kelebihan yang sangat positif toko kelontong Madura dibanding dengan yang lain antara lain :
1. Isi Komplit
2. Harga murah
3. Jika beli banyak bisa dapat diskon (Harga Grosir)
4. Masyarakat yang kebetulan belum ada uang tetap bisa ngutang dulu tanpa berubah harga
5. Barang pesanan bisa dianter.
6. Pelayanan cepat
7. Para pedagang makanan seperti warteg dan lain-lain sangat terbantu karena bisa ambil dulu.
8. Jam berapapun masyarakat butuh belanja maka hanya warung Madura yang bisa melayani
9. Di warung Madura ada pom mini yang sangat membantu jika sewaktu-waktu kehabisan bensin, tidak perlu jauh mendorong sampai pom bensin.
10. Warung kelontong Madura juga sangat membantu pertumbuhan UKM yang lain, banyak yang menitipkan jualannya di warung kelontong Madura ini dengan sistem konsinyasi.
11. Dan masih banyak yang lainnya.
Ini tidak semudah membalikan kedua tangan, hasil kerja keras bertahun-tahun sehingga bisa bertahan bahkan eksis seperti sekarang. Pemerintah harus bangga, mereka modal usaha sendiri bahkan jauh dari akses LPDB yang konon menyediakan dana untuk menopang pertumbuhan UKM, tapi itu seperti hisapan jempol saja, karena seperti warung kelontong sangat mustahil untuk bisa mengakses LPDB. Mereka bukan pecundang yang gampang menyerah, mereka pejuang yang telah mensejahterakan keluarganya bahkan para karyawannya yang tentu jumlahnya tidak sedikit sesuai dengan populasi toko kelontong Madura.
BPK Menteri UKM dan koperasi RI yang Mulia
Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang kembali karena sangat-sangat tidak berpihak dengan kepentingan rakyat atau wong cilik, dan ini jika terjadi lagi akan menambah citra buruk bagi Kementerian UKM dan Koperasi serta Pemerintah Republik Indonesia.
Demikian Surat terbuka ini saya sampaikan.
Wassalam
Tangerang Selatan, 01 Mei 2024