HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL-Puskesmas Cireundeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperingati Hari Gizi Nasional ke-64. Dengan tema “Cegah Stunting Dengan Konsumsi Protein Hewani MP-ASI Berkualitas Menuju Generasi Emas” sejak (15-24/1/2024).
Kepala Puskesmas Cireundeu, drg Asih menyebutkan berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan perihal peringatan Hari Gizi Nasional, disebutkan bahwa perayaan hari gizi nasional merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang untuk menjaga kesehatan.
“Merupakan momentum dalam menggalang kepedulian berbagai pihak untuk bersama sama membangun gizi menuju Indonesia sehat,” ujarnya.
Tujuannya sebagai cita-cita Indonesia di bidang kesehatan, salah satunya angka stunting akan menurun menjadi 14% di tahun 2024. Lebih lanjut dijelaskan, untuk sasaran pada program ini sasaran HGN yaitu sekolah (remaja) dan posyandu (balita).
“Kegiatanya untuk di sekolah sarapan bersama, penyuluhan kesehatan dan gizi seimbang, minum TTD bersama oleh remaja putri. Sedangkan di Posyandu penyuluhan MP-ASI, konsultasi dan pemeriksaan kesehatan serta praktik membuat MP ASI berbasis pangan lokal,” jelasnya.
Saat berlangsung penyuluhan anak-anak diminta membawa bekal makan dengan porsi gizi seimbang untuk sarapan bersama di sekolah. Sedangkan untuk vitamin yang diberikan hanya tablet tambah darah bagi remaja putri dari Puskesmas Cireundeu.
“Harapannya aksi ini agar anak-anak lebih sadar akan pentingnya menerapkan makanan dengan gizi seimbang, kaya protein hewani yang optimal untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia,” jelasnya.
Lebih dari itu, semoga semua masyarakat menyadari pentingnya menciptakan generasi yang berkualitas, tidak sekedar tumbuh namun menjadi generasi cerdas dimulai dari makanan bergizi.
“Dari itu kami berupaya semaksimal mungkin turun masyarakat mungkin dan kami sudah menjalankan pos gizi di wilayah RW 06 bekerjasama dengan kelurahan dan kader kesehatan, dimana saat kegiatan anak-anak dan ibunya diajak bermain, memasak dan edukasi kesehatan serta pemantauan tumbuh kembang anak secara berkelanjutan,” ia merinci.
Pihaknya menyampaikan penyebab utama stunting diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
“Maka perlu dilakukan pencegahan stunting diantaranya memperhatikan asupan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, hal ini bisa juga dilakukan dengan memperhatikan pola makan dengan mengonsumsi jenis makanan bergizi seimbang serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil, bayi dan balita,” ia memberikan kiat-kiat.
Termasuk juga bagaimana dapat mengatasi permasalahan anak yang susah makan dengan cara memberikan variasi makanan kepada anak. Mampu menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal yang baik bagi keluarga;
“Dan memberikan edukasi serta penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui terkait stunting, pola asuh yang baik untuk mencegah stunting serta mendorong para ibu untuk senantiasa mencari informasi terkait asupan gizi dan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak. Terakhir melakukan vaksinasi lengkap semenjak bayi lahir sesuai dengan anjuran dan himbauan IDAI,” tutupnya. (din).
BalasTeruskanTambahkan reaksi |