HARIANRAKYAT.ID, KOTA TANGSEL- Suasana Halal Bihalal Bundo Kandung Minangkabau (BKM) Tangsel begitu meriah. Corak warna kuning dan merah mendominasi ruangan Lantai Satu FKUB Kota Tangsel, Jalan Siliwangi no 2, Kota Tangsel, Sabtu (4/5/2024).
Ketua Bundo Kandung Kota Tangsel Gusdarti Ilyas Piliang menyampaikan telah terbentuk 2 Agustus 2023 dan sudah menyampaikan surat ke Kesbangpol Kota Tangsel untuk kelengkapan administrasi terdaftar organisasi asal tanah Minang ini.
“Organisasi ini sudah berdiri sejak setahun lalu dan terus-menerus untuk bisa berkembang ke depan agar bisa berkontribusi kepada pemerintah dan masyarakat Kota Tangsel,” ujarnya.
Sementara itu Pengawas BKM Tangsel Dr H Fachruddin Zuhri berpesan agar seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi membangun Kota Tangsel agar semakin cerdas modern dan religius.
“Awal Tangsel berdiri, saya diberikan beban untuk merumuskan lambang cerdas modern religius. Jika saat ini ada orang yang masih melakukan tindakan rasis, maka mereka tidak layak menjadi warga Tangsel,” pesannya.
Melalui Halal Bihalal sebagai warna warni Bhineka Tunggal Ika untuk tetep bersatu jangan sampai problem di internal kedengaran ke luar.
“Kami pesan jangan ada konflik di internal. Mari bangun untuk masyarakat Tangsel,” ujar Ketua FKUB Tangsel.
Ketua FKUB Tangsel ini juga mencontohkan Buya Hamka yang telah mewarnai kehidupan rukun di tanah air dengan kiprahnya dalam pasca kemerdekaan yang masih tertatih-tatih menjaga kerukunan di tengah tantangan nasional dan internasional.
“Buya Hamka telah berhasil menanamkan Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi KItabullah, yang menjadikan ajaran Islam sebagai satu satunya landasan dan atau pedoman tata pola perilaku dalam berkehidupan,” ucapnya.
Sambutan Penasehat BKM Tangsel Tini Indrayanthi Benyamin dibacakan Wakil Ketua PKK Tangsel Fathiyah menyampaikan BKM agar bisa berkolaborasi di Tangsel, berkiprah dengan budaya yang dimiliki serta potensi yang dapat ditularkan kepada masyarakat.
Tausiyah disampaikan Kh Sofyan Mastas soal tradisi halal bihalal. Menurutnya Halal adalah mengurai. Lanjut ia mengapa perlu Halal Bihalal, karena membangun hubungan dengan manusia itu lebuh sulit ketimbang membina hubungan dengan Allah.
“Termasuk kemudian ada ketupat dan apem yang memiliki simbol memaafkan dan lebaran artinya selesai. Tidak ada lagi permusuhan, caci maki satu dengan yang lainnya,”tutupnya.
Diakhir acara seluruh anggota dan pengurus bersalam-salman, serta foto bersama dan ramah tamah. Susana penuh kekeluargaan, keakraban nampak terlihat.
Kedepan BKM Tangsel bakal berkontribusi dalam berbagai aspek sesuai dengan tajuk “Kita Tingkatkan Solidaritas Pengurus Sebagai Modal Dasar Membangun Kecintaan Kita Kepada Budaya Minangkabau dan Budaya Nasional”.(din).