HARIANRAKYAT.ID, KEDIRI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri mengeluarkan imbauan seluruh pelajar di Kabupaten Kediri serentak mengikuti ikrar menjauhi petasan selama Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ikrar ini bertujuan untuk mengedukasi pelajar agar terhindar dari bahaya petasan serta berbagai hal negatif lainnya.
Pemerintah Kabupaten Kediri, bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, melaksanakan kegiatan ini secara serentak di seluruh sekolah, dari PAUD hingga SMA.
Ikrar yang dibacakan oleh para pelajar tersebut berisi komitmen untuk menjauhi petasan selama Ramadhan dan Idul Fitri, serta untuk menghindari narkoba, kekerasan, perundungan, pelanggaran lalu lintas, rokok, minuman keras, obat-obatan terlarang, serta pernikahan dini dan putus sekolah. Selain itu, para pelajar juga berkomitmen untuk terus giat belajar untuk meraih cita-cita.
Apel ikrar pelajar ini dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di Kabupaten Kediri, termasuk PAUD hingga SMA. Salah satu lokasi pelaksanaan apel adalah SMK Negeri 1 Ngasem, dengan Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa bertindak sebagai inspektur apel.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kediri, yang akrab disapa Mbak Dewi, menyampaikan bahwa tujuan apel ikrar ini adalah untuk mengingatkan para pelajar agar tidak membeli, membunyikan, menyimpan, atau menyalakan petasan. Ia juga menegaskan bahaya petasan bagi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Selain itu, ia mengingatkan agar pelajar juga menjauhi narkoba, kekerasan, dan pernikahan dini.
“Petasan sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain itu, kita juga harus fokus pada pencegahan terhadap narkoba, kekerasan, serta pernikahan dini,” ucapnya, Jumat (7/3/2025).
Mbak Dewi berharap kampanye ini dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan pelajar untuk tidak tergoda dengan pengaruh buruk seperti petasan, narkoba, dan pergaulan bebas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, DR Mokhamad Muhsin, M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pelajar mengenai pentingnya menjaga diri dari pengaruh buruk, termasuk petasan dan kekerasan. Ia juga menambahkan bahwa anak-anak usia PAUD merupakan konsumen terbesar petasan, sehingga penting untuk memberikan edukasi sejak dini.
“Dengan ikrar ini, harapannya anak-anak PAUD bisa dididik untuk tidak membeli atau menggunakan petasan, dan sejak dini mereka dapat dibimbing untuk hidup sehat dan jauh dari hal-hal negatif,” terang DR Muhsin.
Selain mengucapkan ikrar untuk menjauhi petasan, para siswa juga mengucapkan ikrar untuk menjauhi bullying, pernikahan dini, dan pergaulan bebas. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan generasi muda yang lebih sadar dan bertanggung jawab. (lik).