KOTA TANGSEL-Pemkot Tangsel tengah menjajaki progres pembangunan MRT atau LRT sebagai proyek strategis nasional yang bakal melintasi wilayah hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini. Pembangunan transportasi ini masuk pada program pembangunan tahun 2024 mendatang sebagaimana dibahas pada Musrenbang Tingkat Kota.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyinggung soal moda transportasi yang terintegrasi, sebagai isu strategis tahun depan, selain isu-isu yang lain seperti pengembangan sumber daya manusia, sampah dan penurunan angka kemiskinan. Tak kalah penting adalah moda transportasi yang terintegrasi dari satu titik ke titik yang lain dari Kota Jakarta ke kota penyangga seperti Tangsel.
“MRT kita juga mengusulkan untuk ditindak lanjuti. Baik MRT atau LRT dan Bapak Wakil Walikota sudah melakukan tahapan pembicaraan-pembicaraan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),” ujarnya.
Wakil Walikota Pilar Saga Ichsan menjelaskan, pihaknya telah menjajaki berbagai pembicaraan baik tingkat provinsi hingga ke kementerian. Ini untuk memuluskan proyek strategis nasional yang bakal melintasi wilayah Kota Tangsel. Tentunya harus dibicarakan dengan matang, supaya progresnya berjalan dengan mulus.
“Kemudian dengan pihak yang lain dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan . Kita sudah usulkan kembali, mudah-mudahan kita bisa diperkuat dengan Provinsi Banten,” imbuh Pilar.
Tahap awal bakal menyambung dari Pasar Jumat atau star dari Lebak Bulus, hingga ke Pondok Cabe. Di Pondok Cabe ini terdapat terminal Tipe A yang didesain sebagai pengganti dari Terminal Lebak Bulus yang sekarang menjadi stasiun MRT Jakarta. Hanya saja sejak diresmikan beberapa tahun ini, kondisinya stagnan, tidak berkembang. Diharapkan dengan adanya MRT ini ke depan bisa berkembang.
“Fase pertama Lebak Bulus Pondok Cabe Udik, fase Kedua Pondok Cabe Rawa Buntu, dan Fase Ketiga Rawa Buntu, Bandara Soekarno Hatta, ia merinci.
Yang jelas, proyek strategis, membutuhkan alur yang tidak mudah, banyak tahapan dan koordinasi dengan banyak lembaga. Untuk itu bakal digarap setahap demi setahap.
“Fase pertama tengah dijajaki, kordinasi bersama Provinsi Banten untuk berkomunikasi dengan Kemenko Perekonomian karena proyek strategi nasional jadi melibatkan semua instansi terkait,” tutupnya. (red).