KOTA TANGSEL-Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kota Tangsel menggelar rapat kerja tahun anggaran 2023 dengan tajuk “Koperasi Sehat Berkualitas, UMKM Naik Kelas, Dinkop Bermanfaat Bagi Masyarakat Luas” yang digelar di Ruang Blandongan, Balaikota Tangsel, pada Senin 30 Januari 2023. Melibatkan para camat dan lurah seluruh wilayah.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie berharap, pasca pandemi target pertumbuhan ekonomi naik lagi sebelum Covid. Saat ini sektor ekonomi Tangsel diangkat 4,3 persen. Dan bisa naik dengan target 5-6 persen. Salah satu tulang punggung adalah sektor perdagangan dan jasa. Kerangka dibawahnya adalah koperasi. Maka seluruh opd perlu melakukan sinergi dan program kerja.
“Kita ada 5 ribu ASN ditambah dengan P3K maka ada 12 ribu pegawai. Kalau kita berhimpun mendirikan koperasi CIMORE dan per orang menyimpan uang. Betapa kekuatan ekonomi bisa kita lihat. Penggunaannya bisa membuat perusahaan umroh (travel) , warung yang sehat.
Nanti berkolaborasi dengan perusahaan yang lain. Harapan saya ekonomi Tangsel akan terus meningkat dengan basisnya perdagangan dan sektor jasa, khususnya pada tiga komponen sektor kuliner, fashion dan kerajinan. Bahwa tiga sektor itu tumbuh terutama sektor kuliner,” ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kota Tangsel Warman Syanudin menyampaikan tujuan dari kegiatan rapat kerja ini untuk mensinkronkan dengan pemerintahan di bawah terutama dengan kelurahan dan kecamatan.
“Karena yang ingin kami lakukan dengan mereka bisa bersama-sama, jangan sampai nanti kelurahan punya program itu, dan kami tidak tahu, demikian sebaliknya. Makanya perlu dilakukan kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Kegiatan ini untuk mendata lagi keberadaan koperasi dan UKM nya, tahun 2022 lalu mungkin ada perkembangan pada tahun 2023. Apa yang ada di data Dinkop Tangsel sama atau tidak dengan mereka.
“Kami sebar luaskan melalui pengisian data, karena perkembangan yang kita butuhkan, mungkin dulu karyawannya hanya lima tapi sekarang bisa 15 hingga 20 orang. Itu yang akan menjadikan bahan, bahwa koperasi dan UKM menjadi kolaborasi Dinkop dengan masyarakat,” tambah ia.
Data koperasi aktif saat ini ada 549. Tetapi ingin, ke depan dari jumlah itu anggotanya aktif menjadi wirausaha. Sedangkan jumlah UMK cukup banyak tersebar di Tangsel. Namun dari jumlah ribuan itu dirinya meyakini, bukan seluruhnya pembinaan anggota koperasi. Makanya dilakukan pendataan kembali.
Demikian juga dari total koperasi yang ada, masih ada legalitas yang lama yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU). Sedangkan aturan yang baru dengan lahirnya UU Cipta Kerja harus beralih pada lima klasifikasi koperasi apakah Koperasi produsen, Koperasi konsumen, Koperasi pemasaran, serta koperasi jasa dan Koperasi simpan pinjam.
“Total UKM mencapai 149.800 ribu di tujuh kecamatan, tetapi saya berkeyakinan itu belum terdaftar semua makanya kami sebarkan lagi, mungkin masih ada yang belum mengisi formulir akan kita usulkan kembali. Harapannya bisa bergabung dalam koperasi. Terutama kita mendata bagaimana perekonomian di UKM. Kalau nanti UKM mikro berarti butuh permodalan, maka kami akan kerjasama dengan KUR, bahkan ada UKM yang kelas menengah, maka bisa membantu pada mikro sebagai fasilitator,” tutupnya. (red).
BalasTeruskan |