KOTA TANGSEL -Awal 2023 FKUB melanjutkan program Kajian Lintas Agama (KLA). Kali ini melibatkan unsur, baik dari Kepolisian dan TNI termasuk ormas keagamaan yang berlangsung pada, Kamis 26 Januari 2023 di Gedung Kelembagaan Jalan Siliwangi No 2 Pamulang Kota Tangsel.
Menurut Ketua FKUB Tangsel Fachruddin Zuhri bahwa Kota Tangerang Selatan dibentuk dan dilahirkan atas dasar perjuangan seluruh lapisan masyarakat. Tangsel pada awal kelahirannya sempat disebut “bayi ajaib”. Boleh jadi karena pertumbuhannya begitu pesat, ditinjau dari berbagai sisi kehidupan.
“Dilihat dari sisi kerukunan umat beragama. Tangsel memiliki kemajemukan, bak miniaturnya Indonesia, enam agama yang diakui negara; Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Khonghucu lengkap ada di Tangsel,” ujarnya.
Lanjut ia, keberagaman agama tersebut, setidaknya dapat dicermati dari dua sudut pandang. Pada satu sisi perbedaan keyakinan bisa menjadi potensi konflik “ibarat jerami kering di musim kemarau”, mudah terbakar dan cenderung tak bermanfaat.
“Tetapi pada sisi berbeda, keberagaman keyakinan agama suku budaya dan etnis, justru dapat menjadi sumber kebahagiaan dalam berkehidupan, manakala disikapi dan dikelola dengan bijak dan seksama,” sambungnya.
FKUB menyadari betul akan dua hal tersebut, dan pihkanya memilih untuk mengelola perbedaan keyakinan agama, suku dan budaya, menjadi sumber kebahagiaan dalam berkehidupan, ikhtiar kesana.
“kami tempuh melalui kegiatan KLA. Mengawali tahun 2023, pada Kamis 26 Januari 2023 sekira pukul 09.00-12.00, berlangsung KLA pertama dengan pemateri dari Agama Islam Dr. H. Edi Amin dengan mengambil topik perkembangan pemikiran Islam,” ia merinci.

Peserta KLA kali ini berbeda dengan format KLA tahun lalu, yang hanya diikuti oleh Pengurus Harian FKUB. Kali ini komposisi peserta melibatkan dua puluh orang dari masing-masing majelis Agama diluar Pengurus Harian dan Staf FKUB.
Dalam acara pembukaan turut hadir beberapa unsur instansi vertikal seperti; Kapolres yang diwakili Kanit BIMAS Polsek Pamulang AKP. Purwanto, Kaposda BIN Tangerang Raya, Kaposwil BAIS Tangerang Raya, dan unsur ormas PAMDAL keagamaan, Banser, Kokam, dan Pancalang
“Bagi FKUB kerukunan itu bersifat dinamis dan hasil sebuah ikhtiar nyata, melalui pola tertentu dalam bentuk kegiatan tertentu, seperti halnya dengan KLA kali ini,” terangnya.
Tentu melalui interaksi sosial secara individu dan kelompok secara berkala. “Diharapkan benih kerukunan umat beragama akan tumbuh subur di Tangsel, kota dan rumah kita bersama,” tutupnya. (red).