SUMUT-Ketua DPD OKP Ganespa Sumatera Utara (Sumut) Raisha Ramadhan menanggapi akun Instagram sumatra_talk 7 Januari 2023. Unggahan di medsos itu memperlihatkan kondisi Danau Toba tercemar dipenuhi sampah.
“Sangat disayangkan icon Sumatera Utara sekaligus salah 1 icon bangsa seperti itu keadaannya, ujarnya.
Selain menjadi sebuah icon wisata di Sumatera Utara danau Toba juga sering dijadikan lokasi untuk ajang perhelatan olahraga dayung atau upacara budaya. Di tahun 2023 ini, akan diadakan world cup formula 1 speed boat. Bakal menghadirkan banyak peserta dan wisatawan mancanegara menyaksikan acara itu.
“Namun terlepas dari itu semua saat ini mulai menampakkan sebuah kondisi sangat memprihatinkan di mana sesuai postingan akun ig sumatra_talk pada tgl 7 , tampak 1 sisi terdapat banyak sampah atau limbah rumah tangga / limbah pelaku usaha yang mana dapat merusak ekosistem dan keindahan,” jelasnya.
Pemuda berusia 37 tahun ini mengatakan dalam pengelolaan lingkungan tidak bisa menyalahkan pihak tertentu. Karena dalam pengelolaan lingkungan semua mempunyai kewajiban untuk menjaga. Lingkungan yang baik adalah warisan untuk generasi selanjutnya.
“Maka dari itu semua lapisan masyarakat ataupun pelaku usaha yang berada di Danau Toba harus bisa menjaga kebersihan untuk tidak membuang sampah ke danau atau pun mengalirkan air limbah rumah tangga ke danau,” tambah ia.
Begitupun dengan pemerintah daerah maupun pusat. Terkait pihak yang mempunyai kewenangan dalam pengelolaan lingkungan. Harus turut serta memfasilitasi masyarakat dalam hal pengelolaan lingkungan serta menjadi fasilitator dalam menjaga kebersihan Danau Toba.
Hal senada juga disuarakan Ketua Rumah Relawan Kabupaten Batubara, Ismail. Pria yang akrab disapa bang Mail atau Ka Mail
mengatakan semua lapisan masyarakat di sisi danau wilayah Pemkab Sumut perlu kolaborasi. Arena dampak dari lingkungan yang bersih dan baik semua akan merasakannya. Baik saat ini ataupun untuk generasi selanjutnya.
“Baik pelaku usaha, organisasi pemerhati lingkungan dan khususnya para pemudanya. Semuanya harus bersinergi mengelola Danau Toba. Agar permasalahan yang ada tidak berkelanjutan dan bisa terselesaikan,” ujar ia yang juga personil Team Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Batubara.
Ismail menambahkan, jika pemkab sekitar Danau Toba butuh tambahan personil untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. “Kami Rumah Relawan Kabupaten Batubara siap untuk turun,” tegasnya. (red).