HARIANRAKYAT.ID-KOTA KEDIRI, Lapas IIA Kediri gelar sosialisasi perundang-undangan cukai dan pelatihan linting rokok bagi warga binaan. berlangsung di Aula Welas Asih Lepas Kediri, Kamis (21/12/2023).
50 warga binaan turut serta pada acara kolaborasi Lapas Kota Kediri, Bea Cukai Kediri, Pemkot Kota Kediri, dan Pihak rokok Dua Dewi sebagai Instruktur pelatihan dengan menyediakan alat-alat dan tembakau.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri M. Hanafi menyampaikan, kegiatan pelatihan keterampilan ini dalam rangka mewujudkan pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
“Agar mereka mempunyai satu keahlian dan struktur keterampilan sehingga bisa diterapkan ketika warga binaan kembali ke masyarakat dengan harapan mereka-mereka yang ada di dalam ini tidak kenal saya lagi namun kenal di luar Lapas,” ujarnya.
Dalam arti tidak melakukan kejahatan terulang, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Kemasyarakat, bertujuan untuk meningkatkan suatu kualitas kepribadian sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dan tempat hidup secara wajar sebagai warga yang baik.
“Tentunya sebagai warga yang baik kita harus taat pada suatu hukum yang bertanggung jawab dan dapat aktif berperan dalam satu pembangunan sesuai dengan lingkungannya masing-masing,” bebernya.
Disamping itu melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan suatu kapasitas SDM khususnya warga binaan sehingga tercipta tenaga terampil yang siap kerja.
“Saya berharap pada pengusaha dua dewi nantinya Apabila mereka sudah bisa melinting dengan baik mungkin bisa rekomendasikan untuk bisa distribusikan tenaganya, bisa diterima bekerja di pabrik rokok,” harapnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Sunaryo menyampaikan, pihaknya mencoba untuk mensupport industri agar bisa berkontribusi lebih kepada negara, baik itu tenaga kerjanya, baik itu penerimaannya, jadi acara hari ini karena untuk membantu teman-teman industri dalam hal membutuhkan tenaga kerja, kebetulan terhadap Pabrik Rokok Dua Dewi.
“Terimakasih juga ini pabrik rokok yang baik di Kediri yang patuh membayar cukai dengan bea, dan kami berusaha untuk mensupport pabrik rokok yang ada,” imbuhnya.
Kedatangan rokok yang tidak pakai filter, di Kediri Dua Dewi termasuk rokok yang sedang berkembang. Pertumbuhan tahun 2023, tumbuh di atas 20%, dengan tubuhnya jenis rokok itu kebetulan semua produksinya linting semua pakai tangan.
“Jadi menyerap banyak tenaga kerja-tenaga kerja baru, mudah-mudahan nanti Ibu-bapak bisa berkontribusi dengan bekerja di pabrik rokok Dua Dewi,” pungkas ia.
Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit menyebutkan, pelatihan melinting ini merupakan wujud pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, salah satunya digunakan untuk memajukan juga industri rokok.
“Pelatihan pembekalan untuk pelintingan rokok hanya awal saja, kalau nanti sudah terampil, bapak-ibu sekalian harus punya tujuan atau cita-cita, bagaimana nanti bisa mengembangkan mungkin bisa meracik rokok yang enak, kemudian belajar bagaimana pemasaran,” harganya.
Sehingga suatu saat bisa mandiri dan semua punya potensi, sehingga muncullah pengusaha-pengusaha sukses. (lik).